
Memang benar, bahwa setelah program Klub 100 diluncurkan, produktivitas Diamond terangkat naik. Ia naik ke peringkat paling atas diantara para pesaingnya. Apa yang menyebabkan Klub 100 berhasil menjadi pemacu produktivitas? Apakah karena hadiah jaket atau liburan bersama keluarga? Saya ingat teori motivasi yang mungkin bisa menerangkan hal ini. Penelitian yang menghasilkan Hawthorne Effect dilakukan disuatu pabrik yang memisahkan sekelompok pekerja untuk diamati. Mereka tetap bekerja dengan kondisi kerja yang sama kecuali dalam hal penerangan. Ketika jumlah iluminasi diruang penelitian dinaikkan, produktivitas grup pekerja tersebut ikut naik. Penerangan ditambah lagi, produktivitas juga mengikutinya. Sampai disini para peneliti buru-buru mengambil kesimpulan bahwa produktivitas merupakan fungsi dari jumlah penerangan yang diberikan di ruang kerja. Anehnya, ketika penelitian diteruskan dengan mengurangi jumlah cahaya, produktivitas tidak ikut turun, bahkan ketika jumlah cahaya diturunkan sampai ke level awal penelitian, produktivitas pekerja tak beringsut turun. Akhirnya, kesimpulan yang diambil adalah bahwa produktivitas yang terus naik disebabkan atensi yang diberikan kepada sekelompok pekerja obyek penelitian. Menjadi obyek penelitian merupakan suatu bentuk dari atensi yang diberikan. Produktivitas merupakan fungsi yang berbanding lurus dari atensi dan bukan karena kondisi kerja.
Hawthorne Effect merupakan rangkaian teori motivasi yang berkembang sejak Management Science (Taylor), Hierarchy of Needs (Maslow) dan berpuncak pada Maintenance-Hygine Factor (F. Herzberg). Semuanya bermuara pada suatu kesimpulan bahwa produktivitas dan motivasi bisa ditingkatkan bila pekerja mendapat attention, recognition, achievement, growth, dan responsibility. Penelitian mengenai kecelakaan kerja juga mendukung hal ini. 75% Lost Time Incident termasuk fatality disebabkan oleh root cause yang mengarah kepada ketiadaan atau kekurangan perhatian atasan terhadap anggota timnya. Tidak hanya menurunkan produktivitas dan motivasi, keteledoran akan peduli kepada rekan kerja sering berakibat fatal bahkan sampai menghilangkan nyawa si pekerja.
Hawthorne Effect rasanya juga valid untuk diperlebar mencakup lingkungan diluar dunia kerja. Perlakuan kita terhadap anggota keluarga, tetangga, masyarakat atau secara umum kepada sesama, sangat mempengaruhi bagaimana mereka berperilaku. Dalam masyarakat yang dingin, terlalu memegang formalitas dan transaksional, yang jauh dari adanya atensi yang menyentuh, akan mengikis spirit untuk guyub dan hidup dalam suasana yang hangat akan musna. Itulah yang mungkin bisa menjawab pertanyaan mengapa masyarakat kita saat ini bersumbu pendek dan acuh terhadap kepentingan orang lain.
It is our benefit to care for others (John W Maxwell, Pendiri INJOY Group, Motivator)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar